TV digital mulai mendapatkan penerimaan luas di seluruh dunia sementara TV analog perlahan menghilang. Perbedaan utama antara kedua jenis ini adalah dengan sinyal yang dapat mereka proses. TV Analog dibatasi untuk sinyal analog sementara TV Digital dapat memproses sinyal digital dan sinyal analog.
Karena TV analog hanya dapat memproses sinyal analog, TV analog juga cukup rentan terhadap masalah yang dialami sinyal analog. Masalah seperti noise, interferensi, dan bahkan tampilan terdistorsi sangat umum di TV analog. Meskipun TV digital masih dapat terpengaruh oleh masalah ini jika sinyalnya juga analog, beralih ke sinyal digital hampir menghilangkannya.
TV analog menggunakan tabung sinar katoda sebagai tampilannya sedangkan TV digital menggunakan layar panel datar seperti LCD, plasma, atau LED. Akibatnya, TV analog berukuran besar dan besar dibandingkan dengan TV digital. TV analog juga mengkonsumsi lebih banyak daya dibandingkan dengan TV digital.
Perangkat TV digital bisa di 480p atau lebih dikenal sebagai SD atau bahkan di 780p atau 1080i/p yang dikenal sebagai HD atau definisi tinggi. HD memungkinkan untuk meningkatkan ukuran perangkat TV tanpa mengurangi kualitas gambar di layar. Perangkat TV analog menggunakan definisi standar. Meskipun ada upaya untuk mengimplementasikan perangkat analog HDTV pada awalnya, persyaratan dalam hal bandwidth terlalu besar untuk dapat dilakukan.
TV analog biasanya terbatas pada ukuran di bawah 30 inci karena membuat layar yang jauh lebih besar menimbulkan tantangan yang lebih besar tanpa peningkatan kualitas gambar yang nyata. TV digital telah berkembang sejak dibuat dan ukuran layar lebih dari 50 inci sekarang cukup umum.
Perbedaan lain antara : Digital dan Analog adalah kemampuan sinyal digital untuk menyiarkan program dalam format layar lebar HD (16:9). Ini memungkinkan Anda untuk mengalami pemrograman kualitas movie di rumah. Sinyal analog tv di sisi lain ditransmisikan dalam rasio aspek 4:3. Artinya gambar tersebut memiliki lebar 4 satuan untuk setiap 3 satuan tinggi. Jadi di HDTV, Anda akan melihat bilah hitam di sisi gambar TV Anda saat program analog disiarkan.
Sayangnya, transmisi TV digital tidak dapat diterima oleh TV analog lama. Untuk menerima sinyal TV digital, Anda harus memiliki TV yang lebih baru dengan tuner digital built-in atau kotak konverter digital-ke-analog. Kotak konverter dekoder akan secara otomatis mengubah sinyal digital menjadi sesuatu yang dapat ditampilkan oleh TV lama Anda.
Masih ada beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan TV analog yang sebagian besar karena penggunaan CRT-nya. Layar analog memiliki waktu respons yang sangat cepat sehingga unggul dalam menampilkan video gerak cepat. TV analog juga memiliki kontras yang lebih baik dibandingkan dengan kebanyakan TV digital. Mungkin masih ada kelebihan untuk TV analog, namun perkembangan teknologi sudah mulai memperbaiki kekurangan dari TV digital.
Ringkasan:
- TV Analog hanya dapat menerima sinyal analog sedangkan TV Digital dapat menerima sinyal digital dan analog
- TV Analog rentan terhadap noise dan distorsi sedangkan TV Digital tidak
- TV Analog biasanya dibuat dengan tampilan CRT sedangkan TV Digital menggunakan tampilan panel datar
- TV Digital bisa di HD sedangkan TV analog hanya bisa di SD
- TV Analog dibatasi di bawah 30 inci sedangkan TV Digital di atas 50 inci sudah umum
- TV analog memiliki keunggulan dibandingkan TV digital yang sebagian besar terkait dengan CRT